Isu & Kritik: Kenapa Bantuan Sosial Banyak Dipersoalkan
Berikut beberapa masalah struktural dan kecurigaan yang sering diungkap warga dan pemerhati di Lombok Timur — dan bisa jadi relevan di Desa Keroya:

▸ Data tidak akurat / pendataan tidak melibatkan pemerintahan desa
Pemerintah kabupaten menggunakan data dari DTSEN (Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional) sebagai basis penyaluran bantuan pangan. Banyak kepala desa mengeluh bahwa data itu “amburadul”: banyak warga miskin tidak tercatat, sedangkan keluarga mampu malah masuk daftar

Isu & Kritik: Kenapa Bantuan Sosial Banyak Dipersoalkan
Berikut beberapa masalah struktural dan kecurigaan yang sering diungkap warga dan pemerhati di Lombok Timur — dan bisa jadi relevan di Desa Keroya:

▸ Data tidak akurat / pendataan tidak melibatkan pemerintahan desa
Pemerintah kabupaten menggunakan data dari DTSEN (Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional) sebagai basis penyaluran bantuan pangan. Banyak kepala desa mengeluh bahwa data itu “amburadul”: banyak warga miskin tidak tercatat, sedangkan keluarga mampu malah masuk daftar,

Karena desa sering tidak dilibatkan dalam verifikasi data, aparat lokal (kades, perangkat desa) merasa menjadi kambing hitam bila terjadi ketidakadilan — padahal keputusan data penerima dari atasKarena desa sering tidak dilibatkan dalam verifikasi data, aparat lokal (kades, perangkat desa) merasa menjadi kambing hitam bila terjadi ketidakadilan — padahal keputusan data penerima dari atas

▸ Penyaluran dianggap tidak tepat sasaran
Dalam banyak kasus di Lombok Timur, bantuan beras atau paket sosial yang ditujukan warga miskin justru diterima oleh mereka yang “tidak pantas,” sedangkan mereka yang benar-benar butuh malah tidak kebagian.▸ Penyaluran dianggap tidak tepat sasaran
Dalam banyak kasus di Lombok Timur, bantuan beras atau paket sosial yang ditujukan warga miskin justru diterima oleh mereka yang “tidak pantas,” sedangkan mereka yang benar-benar butuh malah tidak kebagian.

▸ Bantuan dipandang sebagai solusi sementara, bukan pemberdayaan jangka panjang
Sejumlah kritik menyatakan bahwa bantuan sosial (bansos) seringkali hanya bersifat sementara, tidak memberikan solusi struktural terhadap kemiskinan atau ketidaklayakan hidup. ▸ Bantuan dipandang sebagai solusi sementara, bukan pemberdayaan jangka panjang
Sejumlah kritik menyatakan bahwa bantuan sosial (bansos) seringkali hanya bersifat sementara, tidak memberikan solusi struktural terhadap kemiskinan atau ketidaklayakan hidup.

Dalam beberapa minggu terakhir, masyarakat Desa Keroya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, tengah ramai membicarakan berbagai program bantuan sosial yang berjalan di desa, seperti BLT Kesra, bantuan modal UMKM, serta bentuk-bentuk bantuan lainnya. Program bantuan yang sejatinya bertujuan meringankan beban ekonomi masyarakat ini ternyata memunculkan beragam pandangan, mulai dari dukungan penuh hingga kritik yang cukup tajam.

Program Bantuan Sosial yang Menjadi Sorotan

Beberapa jenis bantuan sosial yang sedang berjalan di Desa Keroya antara lain:

• BLT Kesra untuk keluarga yang membutuhkan dukungan ekonomi tambahan.

• Modal UMKM bagi pelaku usaha kecil untuk meningkatkan kapasitas usaha.

• Bantuan sosial lain yang diberikan berdasarkan kategori kebutuhan masyarakat.

Meski bernilai positif, pembagian bantuan selalu memunculkan diskusi panjang di tengah warga.

Pandangan Pro: Bantuan Sosial Dinilai Sangat Membantu

Bagi sebagian masyarakat, program bantuan sosial ini dianggap sebagai angin segar yang sangat membantu dalam situasi ekonomi yang terus menantang. Beberapa alasan utama masyarakat yang mendukung program ini antara lain:

1. Meringankan Beban Hidup

BLT Kesra dinilai membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan anak, dan kesehatan.

2. Mendorong Perekonomian Desa

Bantuan modal UMKM membantu meningkatkan produktivitas usaha kecil, memperluas lapangan kerja, dan menggerakkan roda ekonomi lokal.

3. Memperkuat Ketahanan Sosial

Dengan hadirnya bantuan, banyak keluarga dapat bertahan dari tekanan ekonomi yang makin berat, sehingga stabilitas sosial di desa tetap terjaga.

Pandangan Kontra: Munculnya Kecemburuan dan Pertanyaan Soal Data

Namun, tidak sedikit pula masyarakat yang memberikan kritik dan merasa bahwa pelaksanaan bantuan sosial perlu diperbaiki. Beberapa hal yang menjadi sorotan antara lain:

1. Ketidakmerataan Penerima Bantuan

Sebagian warga menilai bahwa ada warga yang sangat membutuhkan tetapi tidak terdata sebagai penerima, sementara ada yang dianggap mampu tetapi justru mendapat bantuan.

2. Ketergantungan pada Bantuan

Ada pula warga yang berpendapat bahwa program bantuan sebaiknya diimbangi dengan program pemberdayaan agar masyarakat tidak terlalu bergantung pada bantuan jangka panjang.